Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa
musibah kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi
semangat.
2. Dalil Ta'ziyyahSabda Rasulullah Saw:
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أُسَامَةَ قَالَ: كُنْتُ
عِنْدَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إِذْ جَاءَهُ رَسُولُ
إِحْدَى بَنَاتِهِ وَعِنْدَهُ سَعْدٌ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ وَمُعَاذٌ أَنَّ
ابْنَهَا يَجُودُ بِنَفْسِهِ فَبَعَثَ إِلَيْهَا: "لِلَّهِ مَا أَخَذَ
وَلِلَّهِ مَا أَعْطَى, كُلٌّ بِأَجَلٍ فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ. رواه البخاري و.
مسلم
Diceritakan
dari kami Malik bin Ismail mengatakan kepada kami Israel dari Asim dari Abi
Utsman dari Umamah dia berkata: Saya bersama Nabi saw ketika itu datang kepada
Rasulullah salah satu putrinya dan disana ada Sa’ad dan Ubai bin Ka’ab dan
Mu’ad ”Dan milik Allah apa yang diambilnya dan yang diberikannya, dan segala
sesuatu memiliki jangka waktu tertentu, maka hendaklah bersabar dan menabahkan
hati.” (Riwayat Bukhori dan Muslim)
3. Adap (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain:
- Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggalkan.
- Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditinggalkan
- Hindari canda tawa apalagi sampai terbahak-bahak
- Usahakan turut menyalati mayat dan menghantarkan ke pemakaman
- Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar